Kenaikan BBM
sebesar 44% berimbas pada seluruh sektor perekonomian di Indonesia. Mulai dari
tarif angkutan umum yang naik hingga harga sembako yang melonjak seperti yang terlansir
dalam artikel TerasPos.com: Harga-hargaMelonjak, Pemerintah Kemana?, sayangnya uang beasiswa tak ikut
menyesuaikan, kata mahasiswa. Padahal, harga nasi sebungkus pun ikutan naik,
uang transport juga ikutan membengkak, belum lagi tagihan air dan listrik
kontrakan dan juga uang semesteran, sayang beasiswa nggak ikutan naik. Belum puas dengan kenaikan-kenaikan ini, harga beberapa kebutuhan pokok mahasiswa pun
kembali melonjak seiring datangnya bulan Ramadhan (red: mimpi buruk bagi
mahasiswa)
Seiring dengan
kenaikan-kenaikan ini, mahasiswa harus pintar-pintar mengatur pola
pengeluarannya, agar bisa bertahan sampai akhir bulan dengan uang seadanya.
Nasi setengah, tempe orek dan sayur kangkung menjadi makanan andalan untuk
menjaga kestabilan kantong. Ya, cukup memenuhi gizi; karbohidrat, protein dan
serat. Cukup menyehatkan dengan empat ribu rupiah saja.
Salah seorang Mahasiswa IPB yang sedang menuju Masjid Alhurriyyah untuk menikmati siraman rohani dan jasmsni gratis |
Ramadhan kali
ini menjadi cerita tersendiri bagi mahasiswa Institut Pertanian Bogor ditengah
naiknya segala kebutuhan pokok. Pasalnya, mereka dapat mengirit pengeluaran
hingga 50%. Para mahasiswa pencari ilmu ini berlomba-lomba untuk mendengarkan
tausiyah di masjid-masjid terdekat untuk menghemat pengeluaran. Kok bisa? Ya, hikmah bulan Ramadhan,
setiap masjid menyediakan ta’jil gratis untuk berbuka, Alhamdulillah. Apalagi di masjid Al-Hurriyyah IPB, selain
membagikan ta’jil gratis, di masjid kebanggaan anak IPB ini juga membagikan
nasi box gratis setiap harinya.
Sedikit cerita,
di masjid Al-Hurriyyah akan penuh dengan jama’ah menjelang berbuka shaum. Tepat
pukul 4.45 para mahasiswa pencari ta’jil sudah standby di pelataran masjid demi mendapatkan penyegaran rohani dan
jasmani (red: ta’jil dan nasi box)
dengan cuma-cuma. Uniknya masjid Al-Hurriyyah dengan masjid-masjid lainnya,
masjid ini memiliki jama’ah maghrib yang lebih banyak daripada jama’ah isya’
dan tarawihnya.
Jama'ah Masjid Alhurriyyah sedang mendengarkan tausiyah |
Para Pencari
Ta’jil (PPT), begitulah mereka menjuluki antar sesama pencari ta’jil, tentunya,
masjid Al-Hurriyyah menjadi sasaran utama. Selain pengiritan, mahasiswa PPT
juga mendapat keuntungan yang lebih dari itu, yakni mendapatkan siraman rohani
setipa harinya yang menyejukkan dan menambah semangat dalam beribadah
kepada-Nya. Masjid Al-Hurriyyah sengaja memberikan ta’jil dan nasi box gratis
kepada jamaahnya dengan tujuan untuk menarik minat jamaah dalam mendengarkan
tausiyah, ya inilah dakwah, meskipun niat jamaah yang bermacam-macam tapi
perlahan ada yang tersampaikan. Dakwah itu unik, harus dengan cara yang unik
pula, dakwah itu kreatif karena dakwah tak mengenal orang, dakwah dakwah tak
mengenal waktu dan dakwah tak mengenal tempat.
Jama'ah Masjid Alhurriyyah sedang buka shaum |
No comments:
Post a Comment